Seorang perempuan harus mengenal anatomi dan fisiologi organ reproduksinya. Dengan mengetahui anatomi dan memahami fisiologi reproduksinya maka seorang perempuan tak perlu merasa cemas dan gelisah terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja dan itu ialah suatu hal yang normal.
Struktur organ reproduksi perempuan terdiri organ reproduksi eksternal dan organ reproduksi internal. Organ reproduksi luar perempuan disebut juga vulva mencakup mons veneris (mons pubis), labium mayora, labium minora dan clitoris. Organ reproduksi dalam perempuan mencakup ovarium, tuba falopii, uterus dan vagina.
Oogenesis atau pembentukan ovum pada perempuan telah dimulai semenjak dalam kandungan ibunya. Setelah bayi lahir, dalam tubuhnya telah ada sekitar satu juta oosit primer. Sebagian oosit primer mengalami degenerasi sehingga ketika memasuki masa puber jumlah tersebut menurun sampai tinggal sekitar 200 ribu pada tiap ovariumnya. Oosit primer ini mengalami masa istirahat (dorman), kemudian proses oogenesis akan dilanjutkan sesudah perempuan memasuki masa puber.
Sejak pertama menerima menstruasi (menarche) yang terjadi antara usia 9-14 tahun organ reproduksi aktif bekerja sampai perempuan tersebut berhenti menstruasi (menophause) yang terjadi antara usia 46-54 tahun. Menstruasi merupakan pendarahan yang keluar melalui vagina alasannya luruhnya dinding rahim (endometrium). Menstruasi juga merupakan mengambarkan tidak terjadi kehamilan, tiga perempat bab jaringan lembut endometrium yang telah dipersiapkan untuk mendapatkan konsepsi (penanaman embrio) akan terlepas. Kemudian endometrium akan terbentuk kembali; dipersiapkan untuk mendapatkan kemungkinan konsepsi berikutnya, demikian seterusnya terulang kembali secara periodik dan dikenal dengan siklus menstruasi. Remaja putri tidak perlu merasa takut alasannya menstruasi merupakan insiden biologis yang normal dan biasa ibarat halnya bernafas dan darah yang mengalir dalam tubuh.
Alat Reproduksi Wanita ialah organ-organ yang berfungsi untuk proses perkembangbiak atau memperbanyak keturunan. Anatomi organ reproduksi perempuan sangatlah rumit alasannya terdiri dari dua percabangan indung telur. Umumnya, setiap bulan kedua indung telur akan bergantian memproduksi sel telur pada perempuan normal, dan apabila tidak dibuahi akan terjadi menstruasi. Dalam organ reproduksi perempuan terdapat kelenjar yang terdiri dari tugas masing-masing.
Bagian Organ Alat Reproduksi Wanita & Fungsinya
Bagian organ reproduksi wanita, secara garis besar dibedakan menjadi dua kelompok yaitu bab alat reproduksi (Genetalia) luar dan bab alat repoduksi (Genetalia) dalam. Berikut klarifikasi bagian-bagian organ reproduksi wanita.
1. Bagian Organ Alat Reproduksi (Genetalia) Wanita Dalam
a. Vagina - Vagina ialah muskula membranasea (otot-selaput) yang menghubungkan rahim dengan bab luar. Panjang vagina sekitar 8-10 cm, yang terletak antara kandung kemih dan rektum dengan dinding yang berlipat-lipat. Bagian-bagian vagina ialah lapisan terluarnya terdapat selaput lendir, lapisan tengah tersusun dari otot-otot, dan lapisan dalam merupakan jaringan ikat yang berserat. Fungsi vagina ialah sebagai berikut :
- sebagai jalan lahir
- sebagai tempat dalam berafiliasi seksual
- sebagai terusan mengalirkan darah dan lendir disaat menstuasi
Otot vagina merupakan otot yang berasal dari sphingter ani dan levator ani (otot anus/dubur), sehingga otot tersebut sanggup dikendalikan dan dilatih. Vagina tidak mempunyai kelenjar yang bisa menghasilkan cairan, akan tetapi asal cairan tersebut terdapat di rahim.
b. Uterus (Rahim) - Uterus ialah organ berongga berbentuk ibarat buah pir dengan berat sekitar 30 gram, dan disusun dari lapisan0-lapisan otot. Ruam pada rahim (uterus) berbentuk segitiga yang pada bab atasnya lebih lebar. Fungsi Uterus (Rahim) ialah sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin. Otot uterus (rahim) bersifat lentur sehingga sanggup menyesuaikan dan sanggup menjaga janin ketika proses kehamilan selama 9 bulan.
Di bab uterus terdapat Endometrium (dinding rahim) yang terdiri atas sel-sel epitel dan sebagai pembatas uterus. Lapisan endometrium sanggup menebal di ketika ovulasi dan meluruh disaat menstruasi. Uterus (rahim) sanggup mempertahankan posisinya alasannya disangga oleh ligamentum jaringan ikat. Bagian-bagian uterus (rahim) ialah sebagai berikut :
- Korpus Uteri, ialah bab yang berbentuk segitiga di bab atas
- Serviks Uteri, ialah bab yang berbentuk ibarat silinder
- Fundus Uteri, yaitu bab korpus yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi
Disaat persalinan, rahim merupakan jalan lahir alasannya ototnya bisa mendorong janin untuk keluar, serta otot uterus sanggup menutupis pembuluh darah dalam mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Setelah proses persalinan, rahim kembali ke dalam bentuk semula dalam jangka waktu sekitar 6 minggu.
c. Tuba Fallopi (Oviduk) - Tuba Fallopi (Oviduk) ialah organ yang menghubunkan uterus (rahim) dengan indung telur (ovarium). Tuba Fallopi (Oviduk) biasa disebut dengan terusan telur alasannya berbentuk ibarat saluran. Tubah fallopi (oviduk) berjumlah dua buah dengan ukuran panjang sekitar 8-20 cm. Fungsi Tuba Fallopi (Oviduk) ialah sebagai berikut :
- Sebagai terusan spermatozoa dan ovum
- Sebagai tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum sanggup masuk ke bab dalam uterus (rahim)
- Sebagai penangkap ovum
- Dapat menjadi tempat fertilisasi (pembuahan)
Bagian-Bagian Tuba Fallopi (Oviduk) - Tuba Fallopi (Oviduk) terdiri dari 4 bab antara lain sebagai berikut :
- Infundibulum, yaitu bab yang berbentuk ibarat corong yang terletak di pangkal dan mempunyai fimbriae. Fungsi fimbriae ialah untuk menangkap ovum
- Pars ampularis, ialah bab yang sedikit lebar sebagai tempat bertemunya ovum dengan sperma (fertilisasi/pembuahan).
- Pars ismika, ialah bab tengah tuba yang sempit
- Pars interstitialis, ialah bab tuba yang terletak di bersahabat uterus.
d. Ovarium (Indung Telur) - Ovarium (indung telur) ialah kelenjar reproduksi perempuan yang berfungsi untuk menghasilkan ovum (sel telur) dan penghasil hormon seks utama. Bentuk ovarium ialah oval yang berukuran panjang sekitar 2,5-4 cm. Terdapat sepasang Ovarium terletak di kanan dan kirim dan dihubungkan dengan rahim oleh tuba fallopi. Pada umumnya, setiap Ovarium pada perempuan telah pubertas yang mempunyai 300.000-an, dan sebagian besar dari sel telur mengalami kegagalan pematangan, rusak atau mati, sehingga benih sehat yang ada sekitar 300-400-an benih tellur dan 1 ovum yang dikeluarkan setiap 28 hari oleh ovarium kiri dan kanan secara bergantian melalui proses menstruasi, sehingga ketika benih telur habis, terjadilah monopause. Ovarium akan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam proses Menstruasi.
2. Bagian Organ Alat Reproduksi (Genetalia) Wanita Luar
- Mons Veneris - Mons Veneris ialah bab yang agak menonjol dan menutupi tulang kemaluan (simfisis pubis). Bagian yang tersusun dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat. Mons Veneris dikenal dengan gunung venus, ketika cukup umur bab mons veneris akan tertutup oleh rambut-rambut kemaluan dan membentuk suatu tumpuan ibarat segitiga terbalik.
- Labia Mayora (Bibir Besar Kemaluan) - Bagian yang ibarat bibir. Labia mayora ialah bab lanjutan dari mons veneris dengan bentuk lonjok, menuju kebawah dan bersatu dengan membentuk perineum. Bagian luar Labia Mayor tersusun dari jaringan lemak, kelenjar keringat, dan disaat cukup umur tertutup oleh rambut kelamuan yang merupakan rambut dari mons veneris. Sedangkan pada selaput lemak, tidak berambut, tetapi terdapat banyak ujung-ujung saraf sehingga sensitif ketika berafiliasi seks.
- Labia Minora (Bibir Kecil Kemaluan) - Labia Minora ialah organ berbentuk lipatan terletak di dalam Labia Mayora. Labia Minora tidak berambut, tersusun dari jaringan lemak, dan terdapat banyak pembuluh darah sehingga sanggup membesar ketika gairah seks bertambah. Bibir kecil kemaluan mengelilingi Orifisum Vagina (lubang kemaluan). Labia Minora analog dengan kulit skrotum pada alat reproduksi Pria.
- Klitoris - Klitoris ialah organ yang bersifat erektil yang sangat sentitif akan rangsangan ketika berafiliasi seks. Klitoris terdiri dengan jumlah pembuluh darah yang banyak dan terletak di ujung saraf padanya, oleh alasannya itu organ yang sifatnya sensitif dan erektifl. Klitoris analog dengan penis (alat reproduksi pria).
- Vestibulum - Vestibulum ialah rongga kemaluan yang dibatasi oleh labia minora di bab sisi kiri dan kanan, dibatasi dengan klitoris di bab atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia minora di bab belakang bawahnya. Vestibulum, tempat bermuaranya uretra (saluran kencing), dan bermuara vagina (liang senggama). Setiap dua lubang terusan kelenjar Bartholini dan skene (kelenjar ini mengeluarkan cairan yang ibarat lendir ketika pendahuluan kekerabatan untuk memudahkan dalam masuknya penis).
- Himen (Selaput Darah) - Himen ialah selaput membran tipis yang menutupi lubang vagina. Himen sanggup dengan simpel robek sehingga merupakan salah satu evaluasi keperawanan. Normalnya Himen mempunyai satu lubang yang agak besar berbentuk ibarat lingkaran. Himen merupakan tempat dalam keluarnya cairan atau darah disaat menstruasi. Disaat pertama kali berafiliasi seks himen akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan hanya tertinggal sisa-sisa himen yang biasa disebut dengan caruncula hymenalis (caruncula mirtiformis).
Demikianlah artikel sederhana mengenai Bagian Organ Alat Reproduksi Wanita beserta Fungsinya. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.
Pustaka
Bagus Gde Manuaba, Ida. 1998. Panyakit Kandungan dan Keluarga berencana untuk pendidikan bidang. Jakarta : EGC
Ayu Chandranida Manuaba, Ida, dkk. 2009. Memahami reproduksi wanita. Jakarta : EGC
Aryulina, Diah,dkk. 2008. BIOLOGI 2 Sekolah Menengah Pertama kelas XI. ESIS/Erlangga.
Furqonita, Deswati. 2007. Seri IPA BIOLOGI Sekolah Menengah Pertama kelas IX. Jakarta : Yudhistira Ghalia Indonesia
Tahukah kamu?
Hanya sebagian kecil perempuan yang mempunyai siklus menstruasi teratur
Pada umumnya orang beranggapan bahwa siklus menstruasi seseorang ialah teratur. Tapi fakta menunjukkan sebaliknya. Dari hasil penyelidikan terhadap 4 ribu perempuan ternyata hanya 3% yang mempunyai siklus menstruasi yang teratur, bahkan ini merupakan suatu kekecualian yang jarang terjadi. Pada umumnya perempuan mengalami siklus menstrasi yang kurang teratur; dari siklus yang satu dengan siklus berikutnya ada sedikit perubahan. Jangka waktu yang normal berkisar antara 20 hari sampai 36 hari, atau rata-rata 28 hari. Namun hanya sekitar 30% perempuan yang mempunyai siklus dengan kisaran satu atau dua hari dari statistik rata-rata 28 hari.
Siklus menstruasi yang tidak teratur pada remaja putri ialah suatu hal yang normal. Karena sedang berkembang menuju arah kedewasaan. Secara berangsur-angsur siklus akan menjadi teratur menjelang usia 20 tahun. Sedangkan pada perempuan menjelang menophause, menstruasi menjelma lebih tidak teratur untuk kemudian berhenti sama sekali. Bagi remaja putri sebaiknya membiasakan diri menciptakan catatan tanggal berapa hari pertama menstruasi bulan ini, tanggal berapa hari pertama menstruasi bulan berikutnya, demikian seterusnya. Kemudian hitung berapa hari siklus menstruasi tiap bulannya. Catat pula jenis cairan vagina yang keluar dan perubahan tubuh yang terjadi di sepanjang siklus tersebut. Catatan tersebut sanggup membantu mempelajari kebiasaan yang terjadi dalam tubuh kita sendiri. Dan data siklus menstruasi tersebut suatu ketika akan mempunyai nilai yang sangat berarti.
Cairan yang keluar dari vagina
Semua perempuan mengalami pengeluaran cairan dari vagina selain darah haid. Cairan tersebut membantu membasahi, membersihkan dan melindungi vagina dari bacteri-bacteri tertentu. Pengeluaran cairan ini bersifat normal; jumlahnya relatif sedikit tetapi sanggup menciptakan noda pada celana dalam. Jenis cairan yang keluar ada yang jernih, ada yang keruh kental berwarna kekuning-kuningan. Cairan yang jernih, mulur ibarat putih telur disekresikan oleh kelenjar yang terdapat pada cervix selama 3-5 hari menjelang ovulasi alasannya imbas hormon estrogen. Di ketika lain vagina juga mengeluarkan cairan pekat, keruh berwarna kekuningan serta mempunyai anyir yang khas. Dinding vagina mempunyai sifat yang sama ibarat kulit lainnya yaitu sel-selnya selalu membelah, sel-sel yang telah bau tanah dan mati akan terlepas. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pengeluaran cairan keruh kental/pekat berwarna kekuning-kuningan alasannya mengandung sel-sel mati, bacteri dan lendir. Di dalam vagina terdapat beberapa jenis bacteri, pada pada orang sehat; 95% diantaranya merupakan bacteri menguntungkan dan 5% diantaranya merupakan bacteri patogen. Bacteri menguntungkan tersebut terutama dari genus Lactobacillus yaitu Lactobacillus doderlein dan Lactobacillus acidophylus yang menghasilkan asam laktat dan membantu mempertahankan lingkungan asam dalam vagina, beberapa jenis lainnya menghasilkan hidrogenperoksida dan antibiotik. Suasana asam dalam vagina ini merupakan pertahanan alami terhadap kemungkinan infeksi. adonan zat yang dihasilkan bacteri dan sekresi dinding vagina mengasilkan aroma khas vagina.
Bila cairan yang keluar dari vagina mempunyai sifat; berwarna lain (putih ibarat susu, kuning kehijauan, merah coklat), berbau busuk, jumlahnya relatif banyak, disertai keluhan gatal, panas, nyeri dsb. Hal ini merupakan tanda; mungkin ada suatu gangguan pada organ reproduksi. Untuk itu sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Sindrom pramenstruasi
Jika suatu ketika tiba-tiba seorang perempuan mencicipi cincin yang biasa digunakan menjadi lebih sesak, merasa murung yang tak beralasan, simpel tersinggung dan simpel marah, nafsu makan berlebihan, mengidam jenis masakan tertentu, mungkin perempuan tersebut sedang mengalami sindrom pramenstruasi. Sindrom pramenstruasi ialah perubahan-perubahan fisik dan psikis yang terjadi di antara hari ke empat belas sampai hari kedua sebelum mestruasi, dan akan hilang segera sesudah tiba menstruasi.
Perubahan fisik tersebut antara lain: kenaikan berat badan, terjadi pembesaran bab tubuh terutama tempat tertentu (perut, jari tangan, kaki) alasannya tubuh menahan cairan, pegal dan nyeri otot terutama tempat pinggang, payudara membesar dan nyeri tekan, timbul jerawat, air seni berkurang, pusing, mual, nafsu makan meningkat.
Perubahan psikis meliputi: kontrol emosi rendah, cepat marah, reaksi emosi yang tidak logis, daya ingat dan konsentrasi rendah, lesu, depresi, rasa kurang percaya diri dan perasaan tidak berharga.
Derajad keseriusan tanda-tanda sindrom pramenstruasi yang dialami perempuan satu dengan yang lain tidak sama. Pada umumnya wanita; perubahan fisik sindrom pramenstruasi tidak menjadi problem yang berarti dan sanggup menjalani aktifitas hidupnya dengan normal. Namun pada beberapa wanita; perubahan psikis sindrom pramenstruasi sanggup menjadi problem yang serius. Dengan mengidentifikasi perubahan fisik yang terjadi pada dirinya sebagai sindrom pramenstruasi, perempuan sanggup mengantisipasi dengan lebih berusaha mengontrol dan mengendalikan emosinya sehingga kekerabatan serasi dalam keluarga dan lingkungan sosialnya tetap terjaga.
Siklus estrus
Jika pada insan dan beberapa primata lainnya mempunyai siklus menstruasi, pada mamalia lain dikenal adanya siklus estrus (estrous cycle). Pada siklus estrus lapisan endometrium yang telah dipersiapkan untuk mendapatkan konsepsi, akan diserap kembali oleh uterus jika tak terjadi pembuahan, sehingga tidak banyak terjadi pendarahan. Pada binatang betina periode seputar ovulasi; vagina mengalami perubahan yang memungkinkan terjadinya perkawinan, periode ini disebut estrus. Dalam bahasa latin; oestrus berarti gairah atau kegilaan, kopulasi hanya terjadi pada periode estrus. Pada peternak sapi, insemenasi buatan dilakukan pada ketika sapi betina mengalami estrus yang ditandai: vagina mengalami 3A dalam bahasa Jawa (Abuh = ukuran lebih besar, Abang = warna merah, Anget = hangat). Jangka waktu siklus estrus berbeda-beda; pada tikus hanya 5 hari, anjing dan beruang hanya mengalami satu siklus pertahun, tetapi pada gajah mengalami beberapa kali siklus estrus pertahun.
Bagus Gde Manuaba, Ida. 1998. Panyakit Kandungan dan Keluarga berencana untuk pendidikan bidang. Jakarta : EGC
Ayu Chandranida Manuaba, Ida, dkk. 2009. Memahami reproduksi wanita. Jakarta : EGC
Aryulina, Diah,dkk. 2008. BIOLOGI 2 Sekolah Menengah Pertama kelas XI. ESIS/Erlangga.
Furqonita, Deswati. 2007. Seri IPA BIOLOGI Sekolah Menengah Pertama kelas IX. Jakarta : Yudhistira Ghalia Indonesia
Tahukah kamu?
Hanya sebagian kecil perempuan yang mempunyai siklus menstruasi teratur
Pada umumnya orang beranggapan bahwa siklus menstruasi seseorang ialah teratur. Tapi fakta menunjukkan sebaliknya. Dari hasil penyelidikan terhadap 4 ribu perempuan ternyata hanya 3% yang mempunyai siklus menstruasi yang teratur, bahkan ini merupakan suatu kekecualian yang jarang terjadi. Pada umumnya perempuan mengalami siklus menstrasi yang kurang teratur; dari siklus yang satu dengan siklus berikutnya ada sedikit perubahan. Jangka waktu yang normal berkisar antara 20 hari sampai 36 hari, atau rata-rata 28 hari. Namun hanya sekitar 30% perempuan yang mempunyai siklus dengan kisaran satu atau dua hari dari statistik rata-rata 28 hari.
Siklus menstruasi yang tidak teratur pada remaja putri ialah suatu hal yang normal. Karena sedang berkembang menuju arah kedewasaan. Secara berangsur-angsur siklus akan menjadi teratur menjelang usia 20 tahun. Sedangkan pada perempuan menjelang menophause, menstruasi menjelma lebih tidak teratur untuk kemudian berhenti sama sekali. Bagi remaja putri sebaiknya membiasakan diri menciptakan catatan tanggal berapa hari pertama menstruasi bulan ini, tanggal berapa hari pertama menstruasi bulan berikutnya, demikian seterusnya. Kemudian hitung berapa hari siklus menstruasi tiap bulannya. Catat pula jenis cairan vagina yang keluar dan perubahan tubuh yang terjadi di sepanjang siklus tersebut. Catatan tersebut sanggup membantu mempelajari kebiasaan yang terjadi dalam tubuh kita sendiri. Dan data siklus menstruasi tersebut suatu ketika akan mempunyai nilai yang sangat berarti.
Cairan yang keluar dari vagina
Semua perempuan mengalami pengeluaran cairan dari vagina selain darah haid. Cairan tersebut membantu membasahi, membersihkan dan melindungi vagina dari bacteri-bacteri tertentu. Pengeluaran cairan ini bersifat normal; jumlahnya relatif sedikit tetapi sanggup menciptakan noda pada celana dalam. Jenis cairan yang keluar ada yang jernih, ada yang keruh kental berwarna kekuning-kuningan. Cairan yang jernih, mulur ibarat putih telur disekresikan oleh kelenjar yang terdapat pada cervix selama 3-5 hari menjelang ovulasi alasannya imbas hormon estrogen. Di ketika lain vagina juga mengeluarkan cairan pekat, keruh berwarna kekuningan serta mempunyai anyir yang khas. Dinding vagina mempunyai sifat yang sama ibarat kulit lainnya yaitu sel-selnya selalu membelah, sel-sel yang telah bau tanah dan mati akan terlepas. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pengeluaran cairan keruh kental/pekat berwarna kekuning-kuningan alasannya mengandung sel-sel mati, bacteri dan lendir. Di dalam vagina terdapat beberapa jenis bacteri, pada pada orang sehat; 95% diantaranya merupakan bacteri menguntungkan dan 5% diantaranya merupakan bacteri patogen. Bacteri menguntungkan tersebut terutama dari genus Lactobacillus yaitu Lactobacillus doderlein dan Lactobacillus acidophylus yang menghasilkan asam laktat dan membantu mempertahankan lingkungan asam dalam vagina, beberapa jenis lainnya menghasilkan hidrogenperoksida dan antibiotik. Suasana asam dalam vagina ini merupakan pertahanan alami terhadap kemungkinan infeksi. adonan zat yang dihasilkan bacteri dan sekresi dinding vagina mengasilkan aroma khas vagina.
Bila cairan yang keluar dari vagina mempunyai sifat; berwarna lain (putih ibarat susu, kuning kehijauan, merah coklat), berbau busuk, jumlahnya relatif banyak, disertai keluhan gatal, panas, nyeri dsb. Hal ini merupakan tanda; mungkin ada suatu gangguan pada organ reproduksi. Untuk itu sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Sindrom pramenstruasi
Jika suatu ketika tiba-tiba seorang perempuan mencicipi cincin yang biasa digunakan menjadi lebih sesak, merasa murung yang tak beralasan, simpel tersinggung dan simpel marah, nafsu makan berlebihan, mengidam jenis masakan tertentu, mungkin perempuan tersebut sedang mengalami sindrom pramenstruasi. Sindrom pramenstruasi ialah perubahan-perubahan fisik dan psikis yang terjadi di antara hari ke empat belas sampai hari kedua sebelum mestruasi, dan akan hilang segera sesudah tiba menstruasi.
Perubahan fisik tersebut antara lain: kenaikan berat badan, terjadi pembesaran bab tubuh terutama tempat tertentu (perut, jari tangan, kaki) alasannya tubuh menahan cairan, pegal dan nyeri otot terutama tempat pinggang, payudara membesar dan nyeri tekan, timbul jerawat, air seni berkurang, pusing, mual, nafsu makan meningkat.
Perubahan psikis meliputi: kontrol emosi rendah, cepat marah, reaksi emosi yang tidak logis, daya ingat dan konsentrasi rendah, lesu, depresi, rasa kurang percaya diri dan perasaan tidak berharga.
Derajad keseriusan tanda-tanda sindrom pramenstruasi yang dialami perempuan satu dengan yang lain tidak sama. Pada umumnya wanita; perubahan fisik sindrom pramenstruasi tidak menjadi problem yang berarti dan sanggup menjalani aktifitas hidupnya dengan normal. Namun pada beberapa wanita; perubahan psikis sindrom pramenstruasi sanggup menjadi problem yang serius. Dengan mengidentifikasi perubahan fisik yang terjadi pada dirinya sebagai sindrom pramenstruasi, perempuan sanggup mengantisipasi dengan lebih berusaha mengontrol dan mengendalikan emosinya sehingga kekerabatan serasi dalam keluarga dan lingkungan sosialnya tetap terjaga.
Siklus estrus
Jika pada insan dan beberapa primata lainnya mempunyai siklus menstruasi, pada mamalia lain dikenal adanya siklus estrus (estrous cycle). Pada siklus estrus lapisan endometrium yang telah dipersiapkan untuk mendapatkan konsepsi, akan diserap kembali oleh uterus jika tak terjadi pembuahan, sehingga tidak banyak terjadi pendarahan. Pada binatang betina periode seputar ovulasi; vagina mengalami perubahan yang memungkinkan terjadinya perkawinan, periode ini disebut estrus. Dalam bahasa latin; oestrus berarti gairah atau kegilaan, kopulasi hanya terjadi pada periode estrus. Pada peternak sapi, insemenasi buatan dilakukan pada ketika sapi betina mengalami estrus yang ditandai: vagina mengalami 3A dalam bahasa Jawa (Abuh = ukuran lebih besar, Abang = warna merah, Anget = hangat). Jangka waktu siklus estrus berbeda-beda; pada tikus hanya 5 hari, anjing dan beruang hanya mengalami satu siklus pertahun, tetapi pada gajah mengalami beberapa kali siklus estrus pertahun.
0 Comments
Post a Comment