Seni Budaya dan Keterampilan : Cara Membuat atau Merancang Pembuatan Batik

A. Merancang Pembuatan Batik

      Sebelum pembuatan batik terlebih dahulu dibuat rencana. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan batik ialah sebagai berikut.
  • Merencanakan motif hias batik
  • Merencanakan bahan dan warna yang digunakan
  • Merencanakan alat yang dipakai
  • Merencanakan cara atau teknik pembuatan

      1. Merencanakan Motif Hias

          Kita akan merencanakan pembuatan batik. Terlebih dahulu, kita dapat membuat motif-motif sederhana misalnya motif bunga,daun,dan binatang. Motif yang kita pilih kita gambar pada kertas.

      

      2. Merencanakan Bahan yang digunakan

          Bahan untuk membuat batik terdiri dari kain mori, lilin (malam), dan zat pewarna. Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari hal-hal berikut ini.

a. Kain Mori
   
    Kain mori adalah kain katun yang bewarna putih.

 

b lilin (Malam)



   Lilin adalah bahan yang digunakan untuk membentuk gambar hias pada batik. Kualitas ini bermacam-macam. Kualitas lilin akan mempengaruhi daya serap warna pada kain batik. Beberapa contoh jenis lilin antara lain.
  • lilin putih
  • lilin kuning
  • lilin hitam
  • lilin tawon, dan 
  • lilin klanceng
c. Zat Pewarna

    Zat pewarna untuk membuat batik dapat diperoleh dari alam atau buatan pabrik.
1. Zat pewarna alam digunakan untuk batik klasik

    Contoh bahan alami sebagai zat pewarna adalah sebagai berikut
    1. Warna merah terbuat dari daun jati muda dan daun jambu biji
    2. Warna hijau terbuat dari daun jarak kepyar
    3. Warna kuning terbuat dari kunyit
    4. Warna cokelat terbuat dari kulit pohon mahoni

2. Zat pewarna buatan pabrik digunakan untuk batik tradisional dan modern. Selain mudah didapat
    mutu dan kualitas zat pewarna buatan pabrik lebih baik dari zat pewarna alam
 
    Contoh zat pewarna pabrik adalah sebagai berikut
    1. Napthtol dan garam
    2. Wantex

Catatan: - Zat pewarna buatan pabrik dapat dibeli di toko kimia atau sablon
              - Abu soda sebagai pelarut lilin


      3. Merencanakan Alat yang Digunakan

          Peralatan untuk membatik adalah sebagai berikut.

a. Canting


    Canting digunakan untuk menulis atau menggambar motif. Canting besi cairan lilin yang panas.
Canting terbuat dari tembaga sebagai tempat lilin dan bambu sebagai tangkainya. Ukuran canting
bermacam-macam sesuai dengan besar kecilnya gambar motif yang akan dibuat.
b. Kuas
     

    Kuas  dicelupkan pada lilin panas, berfungsi menyaput dan menutup bidang luas.
c. Wajan


    Wajan terbuat dari logam baja, berfungsi memasak lilin atau malam hinga mencair. Wajan untuk membatik berukuran kecil.

d. Kompor atau anglo


    Kompor atau anglo berfungsi memanaskan wajan sehingga lilin atau malamnya mencair. Ukuran kompor atau anglo kecil sesuai dengan ukuran wajan. Kompor menggunakan bahan bakar minyak tanah. Anglo menggunakan bahan bakar kayu.

e. Saringan 


    Saringan berfungsi untuk menyaring cairan lilin agar terhindar dari kotoran atau gumpalan. Cairan lilin yang bersih memudahkannya mengalir keluar dari lubang canting. 
f. Gawangan


    Jemuran atau gawangan ini fungsinya untuk meletakkan atau menyimpan kain yang akan dibatik. Gawang terbuat dari kayu atau bambu.

g. Sarung Tangan


    Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan agar tidak terkena warna pada proses pewarnaan.
h. Dandang atau Panci Besar


    Dandang berfungsi pada proses pelarutan lilin yang melekat pada kain dnegan merendam dan mendidihkan air serta memberi soda abu. 

B. Langkah-Langkah Pembuatan Batik

     Membatik pada umumnya dilakukan dengan cara tutup celup. Caranya, kain yang sudah digambar ditutup dengan lilin kemudian dicelupkan pada zat pewarna. 

     Dalam proses membatik diperlukan langkah-langkah berikut.

a. Persiapan Gambar 

    Pola motif  pada kertas yang sudah disiapkan dipindahkan pada kain dengan cara jiplak dengan jertas karbon menggunakan pensil.

b. Persiapan
  
    Hal-hal yang perlu disiapkan antara lain sebagai berikut.
  • Kain yang sudah digambari
  • Kompor yang sudah dinyalakan, dengan wajan berisi lilin yang diletakkan di atasnya hingga mencair
  • Ember berisi larutan air dan zat pewarna ember berisi larutan garam
  • Dandang atau panci berisi air
  • Canting, kuas, dan tali jemuran
c. Proses

  • Tuangkan cairan lilin panas ke pola gambar pada kain dengan menuangkan canting, usahakan pola gambar tertutup  kain
  • Celupkan kain yang sudah dibatik ke dalam ember yang sudah diberi air dan pewarna 
  • Celupka kain ke dalam ember yang berisi larutan garam
  • Panaskan air dalam dandang atau panci hingga mendidih. Celupkan kain dari ember larutan gambar ke dalam air mendidih yang ditambah soda abu agar lilin menjadi larut
  • Angkat kain batik lalu jemur di tempat teduh hingga kering
  • Simpan kain batik yang sudah jadi di tempat kering, misalnya di lemari atau diletakkan pada sampiran kayu. 

0 Comments

Post a Comment