
Untuk jenjang SMA, mata pelajaran yang di-UN-kan tetap enam mapel di masing-masing jurusan. Ujian Nasional (UN) 2015 atau Evaluasi Nasional tahun 2015 tetap seperti tahun lalu, berlangsung selama tiga hari (sampai xv Apr 2015). Sementara untuk jenjang SMP sederajat, Ujian Nasional (UN) 2015 atau Evaluasi Nasional tahun 2015 rencananya diselenggarakan 27-30 Apr 2015.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam menjelaskan, jadwal pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2015 atau Evaluasi Nasional tahun 2015 itu sudah tertuang dalam prosedur operasional standar (POS) Ujian Nasional (UN) 2015 atau Evaluasi Nasional tahun 2015 yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
"POS UN 2015 itu memang sampai saat ini belum resmi dikeluarkan. Karena ada revisi-revisi," kata Nizam di Djakarta kemarin. Meskipun ada sejumlah revisi, guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta itu memprediksi revisi tidak akan menyentuh tanggal pelaksanaan unas.
Terkait dengan gonjang-ganjing Kurikulum 2013 (K-13) dan Kurikulum 2006, Nizam menjelaskan, masyarakat tidak perlu risau. Sebab semua siswa SD, SMP, SMA, dan SMK peserta Ujian Nasional (UN) 2015 atau Evaluasi Nasional tahun 2015, tidak ada satupun yang menjadi sasaran implementasi K-13. Sehingga muatan materi ujiannya, masih sama dengan unas 2014 atau periode sebelumnya.
Selain urusan tanggal penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) 2015 atau Evaluasi Nasional tahun 2015, Nizam juga menjelaskan ada skema baru tender logistik ujian. Lelang logistik Ujian Nasional (UN) 2015 atau Evaluasi Nasional tahun 2015 yang rencananya mulai xv Januari ini dilaksanakan di tingkat provinsi. Tim panitia pengadaan bahan logistik unas juga sudah dibentuk. Isinya adalah perwakilan dari provinsi-provinsi.
"Jadi Provinsi dapat melakukan pelelangan bahan unas secara sendiri-sendiri. Atau juga gabungan dari beberapa provinsi," katanya. Kemudian perusahaan percetakan yang berminat ikut lelang, boleh melamar di lebih dari satu provinsi. Asalkan disesuaikan dengan kapasitas produksinya.
Meskipun lelang dilaksanakan di tingkat provinsi, pengumuman pendaftaran lelang dibuka secara serentak. Nizam menyebutkan, masa lelang ini diperkirakan berjalan selama satu bulan.
Kemudian proses percetakan naskah unas berjalan satu setengah bulan. Lalu pengiriman naskah hingga ke sekolah, ditargetkan berlangsung selama dua pekan.
Nizam menjelaskan, pelelangan yang ditempatkan di provinsi itu adalah permintaan dari panitia tingkat provinsi sendiri. Kemendikbud intinya berharap proses lelang berlangsung transparan dan anggaran yang dipakai efisien.
Sementara untuk urusan kriteria kelulusan dan nama resmi Ujian Nasional (UN) 2015 atau Evaluasi Nasional tahun 2015, Nizam mengatakan harus menunggu peraturan resmi dari Mendikbud Anies Baswedan. Rencananya peraturan Mendikbud terkait pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2015 atau Evaluasi Nasional tahun 2015 keluar Januari ini juga.
Sebagaimana diberitakan Anies menegaskan, Ujian Nasional (UN) 2015 atau Evaluasi Nasional tahun 2015 berbeda dengan UN tahun sebelumnya. Diantaranya adalah, Ujian Nasional (UN) 2015 atau Evaluasi Nasional tahun 2015 hanya dipakai untuk pemetaan. Yakni pemetaan kompetensi siswa, sekolah, hingga pemerintah daerah. Dengan demikian, dominiasi peran Ujian Nasional (UN) 2015 atau Evaluasi Nasional tahun 2015 sebagai penentu kelulusan siswa rencananya mulai dikurangi.
Terkait persiapan siswa, Anies mengatakan para siswa sudah mulai mempersiapkan diri jelang Ujian Nasional (UN) 2015 atau Evaluasi Nasional tahun 2015. Dia mencontohkan pada anak keduanya, Mikail Azizi Baswedan yang kini duduk di bangku kelas III SMA Labschool Kebayoran.
"Anak saya sekarang mulai di-drill mengerjakan soal-soal ujian. Kasihan juga," kata Anies. Dia berharap siswa di seluruh Republic of Indonesia tidak berlebihan menghadapi Ujian Nasional (UN) 2015 atau Evaluasi Nasional tahun 2015.
Sumber: www.jpnn.com (1 Januari 2015)
0 Comments
Post a Comment