Lembaga Klimatologi Politik (LKP) merilis rapor 10 menteri yang paling konsisten mengimplementasikan gagasan Presiden Joko Widodo dalam kabinetnya. Beda dengan beberapa survei lain, hasil survey ini menempatkan Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi sebagai menteri dengan nilai rapor paling bagus.
Berikut daftar 10 menteri kabinet kerja yang dianggap paling konsisten pengimplementasikan programme Nawa Cita Presiden Jokowi:
1. Yuddy Chrisnandi 65,3
2. Tjahjo Kumolo 64,1
3. Susi Pudjiastuti 62,9
4. Anies Baswedan 60,7
5. Khofifah IP 59,5
6. Lukman Hakim Syafiuddin 59,3
7. Marwan Ja'far 57,3
8. one m Saleh Husin 56,6
9. Retno LP Marsudi 55,9
10. Amran Sulaiman 55,1
Kajian akademik LKP dilakukan sejak 1 Apr 2015 dengan menggunakan metode media analysis dan pengamatan secara mendalam (in depth observation). Sedangkan data-data yang digunakan sebagai bahan analisis seperti surat kabar, majalah, online, televisi, adalah sejak 1 Nov 2014.
Khusus untuk media massa, dibatasi pada 10 surat kabar nasional terkemuka dan 10 media online terpercaya. Dengan alasan etika, nama-nama media tersebut tidak disebutkan.
Skor yang diberikan merupakan kombinasi penilaian kuantitatif dan kualitatif, berdasarkan indikator intensitas pemberitaan media, curiosity dan keterkaitan (linked) antara programme kementerian dengan nine agenda programme prioritas dalam Nawa Cita.
Selain merilis dapat menteri yang konsisten dalam mewujudkan Nawa Cita Presiden Joko Widodo. LKP juga merilis menteri-menteri pembuat gaduh.
Direktur LKP Usman Rachman mengatakan, selain Menkumham Yasonna H Laoly, nama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi juga menduduki posisi teratas menteri pembuat gaduh.
"Kebijakan yang dibuat Imam dan Yasonna cenderung memantik terjadinya polemik di masyarakat dan mendegradasi kepercayaan publik terhadap pemerintahan Jokowi-JK," kata Usman, Kamis (2/7/2015).
Berdasarkan analisis media dan pengamatan secara mendalam tim peneliti LKP, intensitas polemik di publik sebagai akibat dari kebijakan Menkumham dan Menpora sangat tinggi.
Selain itu, sentimen negatif pemberitaan media terhadap kedua menteri tersebut juga paling tinggi.
"Sentimen negatif terhadap Menkumham terutama terkait dengan kasus dualisme kepengurusan DPP Golkar dan PPP. Sementara sentimen negatif terhadap Menpora terutama terkait kasus pembekuan PSSI dan gagalnya Republic of Indonesia di ajang SEA Games 2015," ungkap Usman.
Menurut kajian LKP, menteri lain yang juga cukup intens memantik kegaduhan di publik dan mendapat sentimen negatif dari media adalah Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menkopolhukam Tedjo Edy Purdijatno.
0 Comments
Post a Comment