Nemathelminthes berasal dari bahasa Latin nema (benang) dan helminthes (cacing). Cacing ini sering disebut sebagai cacing benang. Hidup sebagai endoparasit pada hewan, tumbuh-tumbuhan, atau hidup bebas di dalam air dan tanah. Tubuhnya bilateral simetris dan mempunyai tiga lapisan sel. Tubuh tertutup lapisan kutikula, sehingga tahan terhadap efek lingkungan luar. Organ pencernaan makanan lengkap, memanjang dari lisan di ujung anterior hingga anus di ujung posterior. Sistem sarafnya berupa cincin saraf yang mengelilingi esofagus yang dihubungkan 6 serabut ke kepingan anterior dan posterior.
Secara umum, Nemathelmintes (Cacing Gilig) adalah hewan yang bersifat Pseudoselomata yang keseluruhan anggotanya terdiri dari banyak sekali cacing gilig dengan bentuk badan silinder memanjang, tidak beruas-ruas dan sangat panjang. Pseudoselomata adala binatang yang mempunyai rongga badan semu. Nemathelmintes atau Aschelminthes merupakan filum yang pernah dipakai pada kerajaan Hewan (Animalia). Sekarang pengelompokknya tidak dipakai alasannya ialah polifletik. Namun pengelompokannya masih sering dipakai untuk kemudahan.
Berkembangbiak secara kawin, dan berkelamin terpisah (dioceous). Cacing jantan berukuran lebih kecil daripada cacing betina dan ujung ekor cacing jantan bengkok. Fertilisasi berlangsung secara internal. Tubuh cacing ini tidak mempunyai sistem peredaran darah tetapi mempunyai cairan tubuh.
Secara umum, Nemathelmintes (Cacing Gilig) adalah hewan yang bersifat Pseudoselomata yang keseluruhan anggotanya terdiri dari banyak sekali cacing gilig dengan bentuk badan silinder memanjang, tidak beruas-ruas dan sangat panjang. Pseudoselomata adala binatang yang mempunyai rongga badan semu. Nemathelmintes atau Aschelminthes merupakan filum yang pernah dipakai pada kerajaan Hewan (Animalia). Sekarang pengelompokknya tidak dipakai alasannya ialah polifletik. Namun pengelompokannya masih sering dipakai untuk kemudahan.
Berkembangbiak secara kawin, dan berkelamin terpisah (dioceous). Cacing jantan berukuran lebih kecil daripada cacing betina dan ujung ekor cacing jantan bengkok. Fertilisasi berlangsung secara internal. Tubuh cacing ini tidak mempunyai sistem peredaran darah tetapi mempunyai cairan tubuh.
A. Ciri-Ciri Nemathelmintes (Cacing Gilig)
- Memiliki bentuk badan lingkaran panjang dengan ujung yang runcing, tripoblastik dan simetri bilateral. Arti triploblastik ialah binatang dari kingdom animalia yang mempunyai 3 lapisan tubuh.
- Pada umumnya mempunyai ukuran mikroskopis
- Terdapat rongga badan semu (pseudoselomata)
- Ukuran betina lebih besar dibandingkan dengan jantan
- Tidak bersegmen
- Sistem pencernaan yang tepat diantarnya mulut, faring, usus, dan anus.
- Bernapas secara defusi melalui permukaan tubuh
- Memiliki sifat kosmopolit di air tawar, air laut, dan sebagai parasit
- Memiliki kulit yang halus, licin, dengan dilapisi kutikula. Fungsi kutikula ialah melindungi diri dari enzim inangnya. Kutikula akan bertambah kuat, kalau cacing gilig hidup di usus inangnya daripada hidup bebas.
- Tidak terdapat jantung dalam peredaran darah, tetapi mempunyai cairan yang ibarat darah
B. Klasifikasi Nemathelmintes (Cacing Gilig)
Klasifikasi Nemathelminthes
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematod- dan Nematomorfa.
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematod- dan Nematomorfa.
- Kelas Nematoda - Nematoda mempunyai kutikula badan yang transparar. mempunyai lisan dan lubang ekskresi, alat reproduks pada jantan dengan testis dan betina dengan ovarium. Umur cacing pada umumnya mencapai 10 bulan. Contoh anggoc* Nematoda, antara lain Ascaris lumbricoides (cacing pern pada manusia), Anguila aceti (cacing cuka), Enterobim vermicularis atau Oxyuris vermicularis (cacing kreim pada manusia), Oxyuris equi (cacing kremi pada kuda. Necator americanus atau Ancylostoma duodenale (cacing tambang pada manusia), Wuchereria bancrofti (cacing yang mengakibatkan penyakit elefantiasis pada manusia, Trichinella spiralis (cacing otot pada manusia), Loa lee (cacing mata pada manusia), dan Heterodera radicicote (cacing yang mengakibatkan puru/bengkak pada akar tanaman).
- Kelas Nematomorfa - Nematomorfa merupakan cacing yang mempunyai dun di kepala. Hidup dalam usus Vertebrata dan biasanvii menempel pada dinding usus dengan belalai bengkok berkan duri. Cacing ini mempunyai alat pencernaan makanaa yang tepat dan alat reproduksinya j terpisah. Nematomorfa mempunyai hospes intermedier, yaitu bangsa Crustacea (udang dan Insecta (serangga), contohnya Neoechi norhynchus emydis yang menyerang penyakit kura-kura, dan bulus.
1. Ascaris Lumbriocides (Cacing Perut)
- Hidup didalam usus manusia
- Bereproduksi secara aseksual
- Menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan
- Tubuh jantan lebih melengkung dan lebih kecil dibandingkan dengan betina
Penjelasan Ascaris Lumbriocides : Cacing yang berparasit di usus halus manusia. Dengan ukuran betina lebih panjang dibandingkan dengan cacing jantan. Panjang cacing sanggup mencapai 25 cm, dengan diameter badan sekitar 0,5 cm. Setiap hari betina bisa menghasilkan hingga dengan 200.000 telur.
Daur Hidup Ascaris Lumbriocoides :
Telur keluar bersama feses penderita => tergoda oleh insan => menetas menjadi larva dalam usus halus => larva menembus dinding usus => ikut fatwa darah ke jantung => masuk ke paru-paru => trakea => tertelan lagi => lambung => kemudian menjadi remaja di usus halus.
2. Anclyostoma Duodenale (Cacing Tambang)
- Habitat di pertambangan pada kawasan tropis
- Hidup benalu dengan menyerap darah dan cairan badan yang terdapat pada usus halus manusia
- Dapat menimbulkan penyakit acylostoiasis
Penjelasan Anclyostoma Duodenale : Cacing jenis ini banyak ditemukan di kawasan pertambangan. Dengan panjang badan sekitar 1-1,5 cm. Bersifat benalu di usus insan dengan gigi-gigi kaitnya menghanbatkan diri pada dinding usus dan menghisap darah dari inangnya, sehingga cacing ini mengakibatkan penyakit anemia. Larva cacing ini menginfeksi insan melalui kulit telapak kaki yang tidak beralas.
Daur Hidup Ancylostoma Duodenale (Cacing Tambang) :
Telur kelur bersama feses penderita => di tanah menetas menjadi larva => larva menembus kulit telepak kaki (tanpa alas) => ikut fatwa darah ke jantung => masuk ke paru-paru => trakea => tertelan => lambung => di usus menjadi cacing dewasa.
3. Oxyuris Vermicularis (Cacing Kremi)
- Hidup besar di usus besar manusia
- Dapat melaksanakan autoinfeksi yaitu bagi penderita sanggup menularkan infeksinya
Penjelasan Oxyuris Vermicularis : Cacing jenis ini disebut juga Enterobios vermicularis yang benalu di usus besar manusia. Jika ingin bertelur, cacing betina akan bermigrasi ke kawasan pada sekitar anus sehingga menimbulkan rasa gatal. Jika terdapat kesengajaan menggaruknya, maka cacing tersebut tertelan kembali kalau tanpa mencuci tangan. Cacing betina mempunyai panjang sekitar 1 cm, sedangkan bagi cacing jantang mempunyai panjang sekitar 0,5 cm.
4. Wuchereria Bancrofti (Cacing Rambut)
- Hidup dalam pembuluh limfa
- Dapat mengakibatkan penyakit elefantiasis atau kaki gajah
Penjelasan Wuchereria bancrofti : Cacing jenis ini disebut dengan Filaria bancrofti (cacing filaria). Cacing yang mengakibatkan penyakit kaki gajah (filariasis, elefantiasis), dengan tanda pembengkakan pada kawasan kaki atau organ lain mirip skrotum. Terdapat banyak populasi cacing dalam terusan getah bening yang menimbulkan penyumbatan di terusan kelenjar getah bening yang menimbulkan penyumbatan pada cairan getah bening terhadap suatu organ.
5. Trichinella Spiralis
- Hidup dalam otot manusia
- Menyebabkan penyakit trikhinosis, yaitu kerusakan pada otot manusia
Penjelasan Trichinella Spiralis : Trichinella spiralis bersifat benalu pada insan dan binatang (tikus, anjing, dan babi). Bagi yang terinfeksi cacing jenis ini dinamakan dengan trichinosis. Trichinella spiralis merupakan cacing dengan sistem pencernaan semurpuna. Sistem pernapasan secara defusi melalui permukaan tubuh. Alat ekskresi berupa nefridium sistem saraf tangga tali.
C. Reproduksi Nemathelmintes (Cacing Gilig)
Sistem reproduksi Nemathelmintes (cacing gilig) pada umumnya bereproduksi secara seksual yang bersifat gonokoris. Arti gonokoris ialah organ kelamin jantan dan betina terpisah dari individu yang berbeda. Sedangkan pada fertilisasi, terjadi secara internal. Telur fertilisasi membentuk kista yang hidup di lingkungan yang tidak menguntungkan. Membentuk kista dengan tujuan untuk melindungi diri.
D. Peranan Nemathelmintes (Cacing Gilig)
Nemathelmintes terdiri dari dua macam ada yang bebas dan ada yang parasit. Bagi jenis nemathelmintes yang bebas berperan dalam tanah yang becek dan didasar perairan untuk menguraikan sampah-sampah organik. Sedangkan bagi nemathelmintes yang benalu insan dan binatang dalam tubuh inangnya dan memperoleh dengan menyerap nutrisi dan darah dari inangnya yang mengakibatkan kerugian dengan menimbulkan penyakit ascariasis, filariasis, trichinosis, dan anemia.
0 Comments
Post a Comment